Manusia bulan

Sketsa manusia bulan oleh nadya
ada yang cerita tentang manusia bulan.
ceritanya begini:

manusia bulan.
aku mendengarnya dari orang-orang dulu.
konon di bulan hidup mahluk sejenis manusia, namanya manusia bulan.
manusia bulan terbang dengan selendang.
tubuh mereka putih, seputih bulan saat purnama.
mereka menyukai gelap.
kita tahu bahwa di bulan sangatlah gelap.
karena dalam gelap mereka bisa mendapatkan energi.
boleh dibilang mereka mahluk-mahluk penghisap gelap.
ketika purnama tiba, dan di bulan sana terang benderang,
mereka turun ke bumi mencari tempat-tempat gelap.
mereka terbang dengan selendangnya.
masuk ke dalam gua atau berteduh di bawah pohon-pohon besar
merekalah sebenarnya mahluk yang suka menggoda para petapa (bukan bidadari)
tapi sekarang manusia bulansudah jarang ke bumi.
mereka mulai mencari planet lain. karena di bumi semakin jarang tempat-tempat gelap.
gas-gas merkuri dan neon berpijar dalam lampu-lampu yang menerangi jalan, gang, dan desa-desa
hampir tak bersisa tempat gelap.
hmmm... aku prihatin.
padahal aku ingin bertemu manusia bulan suatu saat nanti.

Laki-laki penari hujan

ada yang bercerita tentang laki-laki penari hujan.
ceritanya begini:

aku laki-laki.
tapi aku seorang penari.
mereka memanggilku: laki-laki penari hujan
di gubuk pinggir laut aku berdiam.
menghabiskan waktu untuk menari.
menari, menari, dan menari.
aku menari sepanjang hari.
di kala badai dan sepi.
ya. aku menari untuk memanggil hujan.
untuk aku ajak berdansa, berciuman, atau apapun yang bisa kita lakukan bersama.
disini aku hanya sendiri.
orang-orang yang membawaku ke tempat ini.
di tepi pantai, tanpa ombak.
orang-orang mengira aku gila. hanya karena aku suka menari.
aku memang suka menari dimana saja.
di trotoar, di dalam bis, di atas menara-menara tinggi..
bukan hanya itu, orang-orang membenciku karena tarianku dapat memanggil hujan.
mereka benci hujan (sebenarnya merekalah yang gila)
kemudian mereka sepakat untuk mengasingkanku.
dan menjulukiku sebagai: laki-laki penari hujan.


(dulunya ia adalah seorang anak laki-laki biasa.
namun matanya selalu berair bahkan bukan dalam saat menangis sekalipun.
teman-temannya selalu mengolok-oloknya sebagai anak laki-laki yang cengeng.
dia akhirnya terasing dan lambat laun dia mulai menyukai hujan.
karena hujan mampu menyamarkan air matanya. dia sangat menyukai hujan.
teramat sangat. dan dia selalu menari berharap hujan datang. menari. dan terus menari hingga hujan datang)

mentarinadya. Powered by Blogger.