Jembatan Cinta |
Jauh jauh hari saya dan beberapa teman
merencanakan sebuah perjalanan dalam rangka liburan semester. Akhirnya
diputuskan bahwa 26 januari 2012 rencana tersebut dilaksanakan dengan tujuan
wisata Pulau Tidung. Mengapa pulau tidung? awalnya kami bingung
menentukan tujuan wisata namun setelah melakukan berbagai penelusuran melalui
internet kami tertarik dengan pulau tidung yang sering kali menjadi buah bibir
di kalangan backpacker. Dengan berbagai pertimbangan akhirnya kami
memutuskan Pulau Tidung menjadi tujuan kami untuk liburan. (Penting: Mencari
informasi mengenai lokasi yang akan dituju melalui internet)
Akhirnya pada tanggal yang telah
ditentukan, berangkatlah kami dengan modal nekat dan bekal informasi dari
internet. Dari Depok saya berangkat naik kereta menuju stasiun kota yang
menjadi lokasi meeting point kami. Dari stasiun kota kami bergegas mencari
angkutan umum menuju muara Angke demi mengejar jadwal keberangkatan kapal
menuju pulau Tidung pukul 7 pagi. Tanpa
kendala, sampailah kami di muara Angke dengan tergopoh-gopoh kemudian langsung
naik ke kapal bersangkutan. Jam 7 lewat
kapal belum juga berangkat. Ternyata hal yang kami tidak tahu sebelumnya
adalah bahwa biasanya bulan januari hingga februari cuaca laut di kepulauan
seribu sangat berangin dan menyulitkan pelayaran sehingga jadwal keberangkatan
kapal tertunda hingga cuaca membaik. Hal ini membuat kami menunggu berjam-jam,
hingga akhirnya cuaca membaik sekitar pukul sebelas siang kapal pun berangkat. Tarif
kapal dari muara Angke ke pulau Tidung Rp 33.000,- (Penting: Cek cuaca di
lokasi wisata sebelum keberangkatan)
Pulau Tidung merupakan salah satu pulau
dari gugusan pulau-pulau di kepulauan Seribu. Pulau ini mudah diakses, karena
selain lokasinya di Jakarta, transportasi menuju kesana juga relatif murah.
Pulau Tidung terdiri dari dua pulau yang berdekatan yaitu Tidung besar dan
Tidung kecil, kedua pulau tersebut dihubungkan oleh sebuah jembatan yang
disebut jembatan cinta. Jembatan ini merupakan salah satu spot yang menjadi
tempat favorit wisatawan. Pulau Tidung besar dihuni oleh penduduk, sedangkan
tidung kecil tidak berpenghuni dan kerap kali dijadikan lokasi untuk berkemah.
Banyak hal seru yang dapat dilakukan di pulau yang indah ini seperti snorkeling,
diving, banana boat, memancing, bersepeda keliling pulau, tracking pulau
tidung kecil, outbond, barbecue dipinggir pantai, lompat dari jembatan
cinta, atau sekedar duduk-duduk di jembatan cinta menikmati sunrise dan sunset
yang menawan.
Sayangnya kami kesana bukan saat weekend
sehingga tempat wisata tersebut sepi.
Hanya ada beberapa wisatawan saja, berbeda dengan hari sabtu dan minggu
hari dimana pulau Tidung biasanya dipadati pengunjung. Sisi baiknya kami bisa
menikamati pulau Tidung seperti pulau kami sendiri J. Kami disana lumayan lama
yaitu 4 hari 3 malam. Cukup puas untuk meng-explore keindahan 2 pulau
tersebut. Awalnya saya merasa takjub juga, ternyata ada sisi lain dari Jakarta
yang tidak banyak diketahui orang. Jauh dari image kota metropolitan,
kemacetan, polusi, dan hal lainnya yang membuat kita gerah. Laut jernih dengan
biota laut yang indah, dan segala hal yang membuat kita enggan kembali kepada
rutinita.
Snorkeling |
Senja |
Anak-anak pulau |
Tulisan ini pernah dimuat di:
http://www.travel.diengplateau.com/2012/04/4-hari-3-malam-di-pulau-tidung.html
http://www.travel.diengplateau.com/2012/04/4-hari-3-malam-di-pulau-tidung.html